Rabu, 29 September 2010

Ketika Usia Beranjak...

Sebenarnya, bingung mau nulis apa...ini masih ada dengan hubungannya dengan blog sebelumnya..tentang komunitas (well, komunitas pmka 2003 ini lah yang bisa kubanggakan, karena di komunitas ini aku bisa berkembang baik dan senang ; well, diluar im in relationship with one of the member = Mr.F).
Mungkin, komunitas ini bisa menjadi solid karena adanya peristiwa paskah 2004, ketika kami bersiap menjadi panitia dan pelayan untuk pertama kali
...Thanks God, for that moment...

Lagu yang menyatukan kami, PMKA angkatan 2003 adalah jadikan kami satu, liriknya :
Kami Rendahkan Diri Di Hadapan-Mu
Membawa Hancur Hati Saat Berseru
Agar Kami Saling Melengkapi Tubuh-Mu
Seperti Kau Dan Yesus Adalah Satu

Reff:
Jadikan Kami Satu S'perti Kerinduan-Mu
Agar Dunia Tahu Bukti Nyata Dari Kasih-Mu
Sebelum Kami Pergi Memb'ritakan Kasih-Mu
Mulailah Dari Kami Lebih Dulu, Jadikan Kami Satu

*have i told u what PMKA sort from? hehe..i think, i havent. :D PMKA sort from Persekutuan Mahasiswa Kristen Asrama (UI), spesially 2003 - :D-
Lagu yang sangat simpel, tapi cukup menyentuh hati nona toraja, inilah lagu yang meleburkan nona dengan pmka 2003 ini..betul betul lebur... ketika tangis, dan rasa haru itu ada...sampai sekarang pun, kalo nona toraja menyanyikan lagu ini, pasti, air mata itu akan menetes di pipi nona...:)
eniwei, usia kami, sebagai komunitas ini udah lama lho (2003 till now!) dan tidak jalan ditempat, tetapi bergerak, seiring degan waktu yang berputar searaha jarum jam yang udah capek muter 360 derajat... hehehe
Nona pun akhirnya menyadari, ketika, sabtu 28 agustus 2010 itu, ketemuan didepok sama teman2 pmka 2003, banyak hal yang telah berubah...baik dari segi fisik, segi pemahaman, segi kesensitifan, dan STATUS! hahaahah
Kenapa? karena ini adalah moment SI CIZ jd sarjana s2, dan yang paling gresssssssss (tada tada....) rafles dengan STATUS menikah (well, gak pernah nyangka kalo rafles yang bakalan buka calak pmka 2003, secara orangnya cool kayak refrigator..hahaha.. dan kalo ingat masa asrama dulu, si rafles yang gondrong dengan sikap cuek itu AKHIRNYA luluh dengan sheila -baca, istri-). Hahahaahahhahah
a
Hidup memang terus bergerak, seperti usia yang bertambah... dulu ketika 17 thn, nona mikir, wah usia dewasa ni, bisa buat KTP. hahaha injak usia 20, asikkkkkk udah kepala 2 mendekati 25 .." hmmmm, udah silver age...hahahaah" lucu seru kocak ketika melangkah hari demi hari, melihat perkembangan setiap manusia... sama halnya juga dengan melihat perkembangan ketiga adikku, angi, kiki, dan hangga... mereka dulu yang lebih pendek dari aku, lebih kecil dari aku, lebih kurus, sekarang malah membuat nona toraja terlihat sebagai bungsu...hahahah..
kadang, ingin mengulang masa kecil bersama mereka, main tonjok2an, nyela-nyela, dan merasa puas kalo sudah ada yang nangis...hahaahah...
tapi,
life must go on.. and i thank God for everything in my live!



"Sometimes you will never know the TRUE VALUE OF MOMENT until it becomes a MEMORY"


Senin, 27 September 2010

Persahabatan yang Melekat


another note from my notes @ fb.. well i just love this... another stroy about my friends as family..well...here we are..PMKA 2003


(poto pertama kali jadi kalong di plangi-inul vista...mencari poto lengkap 2003, tapi susah...sedang mencari, kalo dapat, akan segera ganti yang ini>>>>:D)



"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran"(Amsal17:17) Sahabat-sahabatku mengisi kisah hidupku.
Mereka adalah karunia Allah dan disatukan dalam kondisi dan situasi yang sudah direncanakan-Nya. Persahabatan sejati seperti tanaman yang tumbuh perlahan, yang harus menjalani proses dan menanggung guncangan sebelum diakui di muka umum. Sama halnya dengan warna-warna batu permata...sangat berharga...

Sahabat dengan beribu cara mereka mengubah keterbatasanku menjadi keistimewaan yang indah, dan memampukan aku untuk berjalan tenang dan bahagia dalam bayangan kesedihanku.
Dalam setiap babak kehidupan, pasti menemukan sahabat-sahabat yang selalu siap sedia, memberikan tangan, memberikan bantuan lewat tangan mereka yang kecil, memberikan telinga disaat mulut mengeluarkan curahan-curahan hati, memberikan mata untuk bersama-sama dapat melihat keberhasilan sahabatnya dan siap menangis bersama dalam keadaan apapun, sahabat yang memberikan waktu dan pikirannya untuk sahabat terkasih..
Kepercayaan diperlukan dalam sebuah persahabatan. Namun, ketika kepercayaan itu dihancurkan oleh sahabat, kita lebih mengerti arti persahabatan itu dan karakter sahabat kita. Dari sebuah kepercayaan kecil, kualitas persahabatan dilihat...

Seringkali berfikir, sepertinya setiap manusia sebaiknya mempunyai kuburan yang cukup besar untuk mengubur kesalahan sahabat-sahabatnya. Menunjuk kesalahan sahabat adalah salah satu pekerjaan yang paling berat. Tetapi, jika kita mengasihi dan tidak tahan dengan noda pada dirinya, menyampaikan kebenaran yang menyakitkan melalui kata-kata penuh kasih...

"Aku menyebut kamu sahabat , karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapaku" (Yoh 15:15)

Kerja Keras & Ketekunan

Kerja Keras + Ketekunan

Suatu kali hiduplah 6 tokoh bernama Kesuksesan, Ketekunan, Kerja Keras, Kemalasan, Kekayaan dan Ketidaktahuan. Satu kali, Kesuksesan jatuh ke jurang yang dalam. Ia berteriak minta tolong. Ketidaktahuan mendengar dan berusaha menolong. Namun karena dia tidak mengerti apa-apa, Ketidaktahuan pun tidak tahu yang harus dia lakukan. Tak lama, lewatlah sahabatnya yang lain, Kemalasan. "Kemalasan tolong keluarkan aku dari sini,"pinta Kesuksesan. "Maaf, aku sedang tidak ada waktu," jawab Kemalasan sambil berlalu.

Karena belum mendapat pertolongan, Kesuksesan pun terus berteriak. Kali ini yang mendengar suaranya adalah Kekayaan. "Apa yang bisa kulakukan untukmu?"tanya Kekayaan. "Tolonglah beri aku tali," jawab Kesuksesan. "Tali? Aku tidak punya benda itu. Aku hanya punya rumah mewah, uang, mobil, hotel, dan apartemen. Maaf, aku tidak bisa membantumu." Kekayaan pun pergi. Kesuksesan hampir putus asa, tetapi untung sahabatnya yang lain datang membantu. Ada Ketekunan dan Kerja Keras. Kerja Keras berusaha mencari seutas tali dan mengulurkannya ke dalam jurang. Sebenarnya Kerja Keras tak sanggup mengangkat Kesuksesan sendiri, untung ada Ketekunan menolong dan menyemangati Kerja Keras. Kesuksesan pun selamat.

Tanpa adanya kerja keras dan ketekunan, kesuksesan tidak akan hadir di hidup kita. Kita semua setuju bahwa kerja keras, atau yang kini kita sebut kerja cerdas dapat membuat sesuatu terjadi dalam hidup kita. Tapi, kerja keras juga butuh ketekunan. Tanpa adanya sikap tekun, usaha keras kita akan berakhir segera ketika kita mulai lelah. Ketekunan adalah sahabat kerja keras.

Newt Gingrich mengatakan,"Ketekunan adalah kerja keras yang anda lakukan ketika anda sudah lelah bekerja keras." Tidak cukup hanya bekerja keras seperti yang dilakukan petani yang telah menabur dan menanam benih, kita juga perlu tekun dalam menantikan hasilnya.

Hasrat, tekad, dan ketepatan bertindak adalah nilai dasar dari keberhasilan.

" Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya."

( Yakobus 5 : 11 )


fr. Manna sorgawi

Jangan Tanya :"Mengapa Harus Saya?"

Di dunia ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis. 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis, 5 ratus ribu orang belajar menjadi pemain tenni profesional, 5 puluh ribu datang ke arena untuk bertanding, 5 ribu mencapai turnamen, 50 orang berhasil sampai ke Wimbledon, empat orang ke semi final, dua orang berlaga di final. dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan mengapa harus saya? Jadi sekarang ketika sakit, sekarang saya juga tidak bertanya kepada Tuhan mengapa harus saya?"
-arthur ashe, 1975 memenangkan gelar tunggal wimblendon. Tahun 1979 menjalani operasi bypass, 1983 dinyatakan terinfeksi HIV melalui transfusi darah yg diterima setelah operasi otak dan jantung 2x. 1992 mendirikan yayasan aids.-
"Tuhan menetapkan langkah langkah orang yg hidupnya berkenan kepadaNya, apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sbb Tuhan menopang tanganya" (maz 37:23)
Fr. Manna Surgawi agustus 2010, who sent by my friends at office.

copy paste fr my own notes @FB

Minggu, 26 September 2010

escape

suddenly, i need to escaping my self from the routines...

hikssss.... dah pengen banget nona ini melarikan diri, thought, 3 malam 2 hari juga nda masalah buat aku...melarikan diri ke jogja..(thats i most wanted!).

Kemaren (250910) nona ngobrol malem malem, ama nona damanik dan girsang. it was such a great time, just talked a lot, with ate a lot of food too (nasi goreng gila, nasi goreng special, bubur ayam, sate ayam madura, roti bakar, teh manis hangat). ntahlah, mungkin karena kebersamaan itu, kami pun tahu tentang hal2 kecil. misalnya hobi untuk makan roti, cita rasa normal "roti coklat keju", dan nona girsang memilih sate ayam, karena kalo kambing, kami berdua nda doyan(baca nonan toraja dan damanik) :p

Perbincangan itu, pun akhirnya menelurka sebuah ide yang dahsyat, luar biasa, fantastic, yaitu, JALAN JALAN KE JOGJA!!!!. huaaaa.... dan itu dengan sistem backpackeran... i need it, i want it...hardly WANTED it...

so, apapun yang terjadi, ini merupakan salah satu target sebelum mecapai usia 25 thn. usia silver... aku harus berkelana...dengan uang pas pasan aja deh...hehe...i love that.

Melarikan diri dari rutinitas emang most wanted bnget, apalagi, saat ini, ada jenuh dalam hati untuk berada dan menjalani kerjaan yang hampir 3 thn berjalan. JENUH itu mungkin adalah penyakit yang paling sering dihadapi seseorang dalam pekerjaannya... Well, that why i need to escaping, need to find my spirut, so semanagt dalam kerja (atau semanagt mencari yang lebih baik yah???) hehehehehe...


SO, let the time will answer my planning to escaping... :D

Kamis, 23 September 2010

Indahnya nasib anak perantau ini (Kuliah)

berbicara tentang merantau, aku berani bertaruh, bahwa cerita anak perantau itu gak akan habis2nya, mulai dari bagaimana tidak culture shock, homesick, adaptasi makanan, mengencangkan tali pinggang, tahu tempe, dan masih banyak hal yang bisa dceritakan dalam tema Indahnya nasib anak perantau.

Sebagai satu dari sekian juta manusia yang ada diindonesia ini, nona toraja ini juga bisa disebut sebagai Anak Perantau. Mulai menjejakan kaki di tanah jawa ini sejak usia 17 tahun dengan niatan kuliah diuniversitas yang dijuluki :jaket kuning. Kata orang, Jaket kuning is AMAZING!!! hahaha... emang si, ada kebanggan ketika menggunakannya, tapi sebenarnya yang membuat kita bangga adalah bagaimana kita bisa survive dan mempertahankan IP diastas 2,5. Sebagai anak Perantau, awal kuliah, saya heran sekali, banyak orang yang sedih karena dapat IP 2, 5 dan mulai banyak enyesalan karena tidak belajar. well, buat seorang nona toraja yang saat itu baru menyesuaikan "saya anak kuliahan" ini pun hanya bangga dengan kertas semester pertamanya "2,5". hahahah.

oh iya, ini penting, sebagai anak perantau, kegagalan adalh obat paling majur untuk membuat kita patah arang dan gak bersemangat mencapai cita2...tapi wajib dipegang, kegagalan adalah awal menuju keberhasilan jadi jangan pernah takut ggal, apalagi kalo kuliah dapat nilai E alias FAILED. Nona toraja pernah dapat nilai E lho, tapi itu nda membuat saya harus gantung diri di kontrakan, atau menjerumuskan saya ke obat-obatan, tapi sebagai pacuan buat saya untuk bisa mendapatkan nilai A. well, finally, E turned B. hahahahah...

anak kuliah yang berasal dari udik ini juga pernah merasakan salah kostum lho. maklumlah. sudah dai udik, pakaian jarang beli, maka hanya memanfaatkan "daya hayal" tingkat tinggi. Pernah sekali, awal masuk banget, matakulih pengantar, Nona Toraja bangunnya kesiangan(kulia mulai jam 8, nona toraja bangunnyan jam 8 kurang 15 menit.) so, walhasil, nda mandi, hanya ganti baju menjadi baju mickeymouse (i wonder where it is), celana parasur yang belel bawahnya, sepatu merah, tas biru, rambut digerai... hahaha..asli.. nda bergaya banget. waktu asuk kelas, anak2 yang lihat hanya tertawa dan bahw\kan mungkin ada yg bertanya "gaya apa tuh, tarzan?" hahaha. tapi ingat, Jadilah dirimu sendiri, apa kata orang, itu hanya angin lalu. Tapi, kalo kau sudah bisa mengontrol emosimu, anggap itu sebagai kritikan, untuk lebih baik...

Sebagai anak perantau, nona toraja sangat senang memiliki banyak teman2 yang luar biasa... dari berbagai macam suku, well walaupun yang nona tahu, hanya ada 2 suku yaitu batak dan non batak. :D
tetapi, brteman dengan teman dari suku ini, yng pada akhirnya dianggap sodara, adalah suatu hal yang luar biasa, apalagi di balut dalm komunitas yang baik, yaitu PMKa . Suku-suku lai juga memiliki warna sndiri dalam menghargai hidup ini...

Perlu nona toraja tekankan, sebgai perantau awal, paling penting yang kamu cari adalah komunitas. ketika kamu salah memilih satu komunitas, maka kamu akan terjebak dalam kesalahn memilih itu...:d, Tapi jangan terlalu mengekslusifkan diri juga. nda baik... berteman boleh, tapi kita sendiri yang tahu dimana batasan dan pagar yang harus kita kunci agar tidak direcoki...well, bir yang baik dalam kita menjadi lebih baik lagi...
Dan Kalo boleh dibilang, nona toraja ini beruntung memiliki teman2 yang mengajarrkan bagaimana bisa survive ketika uang tinggal 100 ribu padahal masih ada 2 minggu sampai kiriman bulanna diterima, atau bagaimana refreshing dengan cara hemat (jalan dari kober ke mal, di mal liat-liat aja, atau kalo gak nunggu jam 3 untuk paket attack nya...hahaha, paket attack ini mengingatkan saya pada si butet hutagalung)

meskipun hal buruk pernah terjadi ketika merantau, tetapi nona toraja selalu mengambil hikmatnya, bahwa apappun yang terjadi, itu adalah pelajaran luar biasa dalam kehidupan, well, guru terbaik adalah pengalaman kita sendiri

20 Juni 2003 till now, i love my advanture as Anak Perantau, and i proud of it...yang penting gak susahin orangtua, yang penting mereka tahu anakanya baik-baik saja, nda peduli deh nona toraja kalo harus hanya makan tahu tempe, atau nasi ama gorengan, atau nasi ama citato, gak apa-apa, asal mereka, orangtua, tidak khawatir...

Yang kita inginkan sebagai anak perantau adalah, agar senyuman terus tersungging di wajah mereka, orangtua, ketika mereka lanjut usia dan kebanggan mereka untuk mengatakan "Itu anak saya", dia yang sudah bertoga dan sudah wisuda...